Rabu, 19 Oktober 2011

KEINDAHAN INDONESIA

1. Gunung Rinjani, NTB



Rinjani memiliki panaroma yang bisa dibilang paling bagus di antara gunung-gunung di Indonesia. Setiap tahunnya (Juni-Agustus) banyak dikunjungi pencinta alam mulai dari penduduk lokal, mahasiswa, pecinta alam. Suhu udara rata-rata sekitar 20°C; terendah 12°C. Angin kencang di puncak biasa terjadi di bulan Agustus. Beruntung akhir Juli ini, angin masih cukup lemah dan cuaca cukup cerah, sehingga pendakian ke puncak bisa dilakukan kapan saja.

Tarian di Indonesia

1. Tari-tarian Daerah Istimewa Aceh

Tari Seudati, berasal dari Arab dengan latar belakang agama Islam. Sebuah tarian dinamis penuh keseimbangan dengan suasana keagamaan. Tarian ini sangat disenangi dan terkenal di daerah Aceh.

Tari Saman Meuseukat, di lakukan dalam posisi duduk berbanjar dengan irama yang dinamis. Suatu tari dengan syair penuh ajaran kebajikan, terutama ajaran agama Islam


2. Tari-tarian Daerah Lampung.

Tari Jangget, adalah tarian untuk upacar-upacara peradatan. Tarian ini melambangkan keluhuran budi dan susila rakyat Lampung.

Hubungan Militer Indonesia-Inggris


Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Jenderal Djoko Santoso mengabarkan tentang kerja sama militer antara Indonesia dan Inggris. Berdasarkan pernyataan yang dikeluarkan Djoko Santoso saat bertemu dengan Panglima Militer Pertahanan Inggris, kedua negara menandatangani beberapa kesepatakan seperti, latihan militer bersama, pelatihan perwira militer Indonesia di Inggris dan pengenalan industri militer negara ini.
Panglima TNI menjelaskan, sebuah komite telah dibentuk untuk membahas kebijakan dan bentuk kerja sama militer antara Jakarta dan London. Sementara pihak Inggris menyatakan kesiapan London untuk mempersenjatai Indonesia dengan senjata-senjata modern.

Sejarah Singkat Kopassus



Sejarah kelahiran Komando Pasukan Khusus sebagai satuan tidak terlepas dari rangkaian bersejarah dalam kehidupan bangsa Indonesia, pada bulan Juli 1950, timbul pemberontakan di Maluku oleh kelopok yang menamakan dirinya RMS (Republik Maluku Selatan). Pimpinan Angkatan Perang RI saat itu segera mengerahkan pasukan untuk menumpas gerombolan tersebut. Operasi ini dipimpin langsung oleh Panglima tentara teritorium III Kolonel A.E Kawilarang, sedangkan sebagai Komandan Operasinya ditunjuk Letkol Slamet Riyadi.